
Setelah membaca tulisan mas Surahyo (putra sulung Alm. Bpk Kaboel Soemarsono) dalam Warta Pamitran edisi bulan Juni 2010, maka tergerak hati untuk sekedar berbagi pengalaman saya sendiri. Jenis penyakit yang menjadi momok umat manusia sampai saat ini, yaitu penyakit TUMOR GANAS alias KANKER. Saya mengalaminya sejak divonis oleh Dr Unggul Budihusodo SPd di RS Omni Pulomas Jakarta tanggal 10 Desember 2009. Saya menderita tumor ganas alias kanker di ujung usus besar yang disebut rectum. Lokasinya diantara ujung usus besar dengan anus.
Seminggu sebelumnya saya memeriksakan kesehatan kepada Dr Unggul, menyampaikan keluhan bahwa saya mengalami kejanggalan dalam BAB (Buang Air Besar) yang mengeluarkan darah setiap kalinya.Dan berdasarkan pengalaman yang menyangkut kondisi kesehatan selama 20 puluh tahunan saya menderita wasir (ambeien, hemorroid) kambuhan. Selama ini selalu langganan berkonsultasi dengan Dr H Sutomo dan selalu dapat diobati dengan baik. Sebenarnya harus dioperasi sejak awal, tetapi selama ini saya tidak bersedia dan selalu berobat dengan “gaya” pengobatan model Dr Sutomo (kalau melakukan tindakan/operasi tanpa rawat inap langsung boleh pulang kerumah). Sebelumnya pada awal munculnya wasir pada tahun 1983 saya berobat kepada seorang Sinshe di Jalan Hayamwuruk Jakarta. Kemudian tahun 1987 saya pindah berobat ke Dr H Sutomo. Dalam pemeriksaan terakhir beliau mengatakan bahwa saya dianjurkan berkonsultasi dengan dokter Internist lainnya sebab ada kemungkin ada kelainan dalam penyakit yg saya derita. Kemudian saya pindah berobat ke Dr Unggul tersebut diatas.
Pada tahap awal saya dianjurkan untuk menjalani pemeriksaan CT Scan dan ini saya lakukan di RS Persahabatan Jakarta selama beberapa hari. Kesimpulannya saya harus menjalani Endoskopi dan hal tersebut dapat dilakukan di RS dan harus rawat inap, yang saya laksanakan di RS OMNI Pulomas Jakarta selama 2 malam. Hasil dari test inilah yang telah menjatuhkan vonis dokter bahwa saya telah memperoleh karunia penyakit tumor ganas di bagian rectum dan harus segera dioperasi. Subhanallah, Alhamdulillah, Allahuakbar saya saat itu merasa tergetar hati dan harus menerima dengan ikhklas dan sabar mendapat karunia dan cobaan penyakit ini. Dokter mempersilahkan saya pulang dulu dan memikirkan persiapan dan langkah-langkah selanjutnya untuk dirundingkan dengan seluruh keluarga.
Dalam benak terpikirkan bahwa saya tidak ingin dioperasi dan ingin ikhtiar alternatif lainnya yaitu pengobatan non medis. Ketika saya mengalami sakit wasir kambuhan yang telah puluhan tahun, saya tidak sanggup dioperasi dan lebih memilih berobat alternative seperti Sinshe dan dokter Sutomo tersebut diatas. Juga melihat pengalaman beberapa teman yang mengalami operasi yang telah menderita penyakit yg mirip sama.
Kemudian langkah selanjutnya saya dengan keluarga setuju kalau berobat ke Klinik Chongsan di Jakarta, yang baru buka praktek dengan tenaga dokter-dokter dari China mengobati khusus penyakit kanker. Sejak tanggal 13 Des 2009 setiap 10 hari sekali saya datang untuk menjalani therapy oleh seorang dokter. Setelah itu kemudian disuntik di salah satu bagian di kaki secara bergantian yaitu kiri atau kanan, kemudian diinfus di tangan secara bergantian juga yaitu tangan kanan atau kiri. Selanjutnya ketika pulang diberi obat-obat ramuan China untuk diminum selama 10 hari. Ada yang diminum dan ada juga butiran-butiran tablet yang ditelan.
Dalam waktu 10 hari harus datang 4x , jadi dalam sebulan saya telah datang 12x. Kemudian setelah kunjungan yang ke 14 ternyata saya mengalami kesulitan untuk berobat lebih lanjut, karena sejak saaat itu ada inspeksi mendadak dari Kementerian Kesehatan yang melarang praktek pengobatan di Klinik tersebut dilanjutkan. Jadi pengobatan saya di sini berakhir.
Selanjutnya saya mendapat informasi dari kenalan supaya mencoba pengobatan dengan tenaga prana yang dilakukan oleh seorang therapist bernama Bang Yanto di Jakarta dan saya mencoba sejak tanggal 31 Jan 2010. Pada awalnya saya berobat 2x seminggu selama 1 bulan, tetapi karena harus antre lama maka bulan berikutnya saya berobat 1x seminggu. Dan hingga kini sudah 31x berobat dan hasilnya saya merasakan secara berangsur-angsur perlahan-lahan makin membaik.
Disamping pengobatan dengan cara tersebut sejak tanggal 7 Juli 2010 saya juga minum supplement produksi High Desert yaitu produk dengan bahan baku dari madu lebah. Supplement ini sesuai dengan bunyi QS 16 Surat An Nahl : ayat 69 yang artinya …… dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia….
Adapun jenis yang saya minum ada 4 macam produk yaitu Bee Propolis, Poll Energy, Royal Jelly dan Clover Honey dengan dosis 3x sehari. Dan saya masih dapat berkonsultasi dengan
Dokter yang ikut dalam multi level marketing produk tersebut.
Dari pengalaman beberapa minggu ini saya merasakan kondisi badan saya makin membaik. Dan dalam bulan Ramadhan yang lalu saya masih terus berobat dengan tenaga prana setiap minggunya. Malah Bang Yanto mengatakan bahwa pengobatan dalam keadaan pasien berpuasa itu lebih baik reaksi bagi tubuh penderita dibanding bulan-bulan biasa. Alhamdulillah
Demikianlah pengalaman saya selama beberapa bulan terakhir ini dalam rangka pengobatan penyakit kanker secara non medis, mudah-mudahan ikhtiar tersebut memperoleh Ridho dari Allah SWT sehingga dapat berhasil dengan baik. Insya Allah!
No comments:
Post a Comment