
Oleh: M. Effendi Ardjosupeno
Pensiunan Bank BRI tinggal di Semarang
Beberapa waktu setelah aku memasuki masa pensiun, kalau ketemu dengan rekan atau sahabat lama yang dulu sama-sama di BRI, mereka sering tanya apa kesibukanku sehari-hari saat ini. Dengan spontan aku jawab “ternak teri !”. Biasanya mereka kaget mendengar jawaban tersebut, karena mungkin tidak pernah mendengar ada usaha (budi daya) peternakan (ikan) teri. Setelah aku jelaskan bahwa kata-kata tersebut adalah kepanjangan dari “nganter anak dan nganter isteri”, mereka jadi faham.
Bahwa profesiku sekarang adalah memenuhi kewajiban sebagai suami kepada isteri (anaknya mertua) dan anak (kandung) Dimana pada masa lalu, ketika masih aktif di BRI, tugas itu banyak diambil alih oleh pengemudi (yang digaji) oleh BRI, karena kebetulan ada fasilitas sebagai pejabat di Kanca, Kanwil atau Kanins BRI.
Pada waktu aku memasuki masa Pensiun dengan mengikuti Program Pengunduran Sukarela (PDS) sejak 01 Agustus 1999, kondisi keluargaku adalah sebagai berikut:
- Anak pertama (perempuan), alhamdulillah baru saja menyelesaikan pendidikan S.1,nya dan diwisuda pada tanggal 05 Agustus 1999. Setelah gagal mengikuti tes masuk calon Pegawai BRI Unit Desa di Kanca BRI Semarang Patimura, dia melanjutkan S.2. jurusan Kenotariatan. Untuk transportasi kuliah, dia membawa sendiri mobil Toyota Kijang tahun 1992, sekaligus mengantar adiknya ke Kampus yang sama (ini berjalan sejak masih di SMA).
- Anak nomor 2 (laki-laki), karena kondisi kesehatannya tidak memungkinkan untuk mengikuti pendidikan di sekolah umum, setelah sebelumnya pernah menderita sakit kronis ketika masih kecil (di Kalimantan Selatan). Dia terpaksa harus mengikuti pendidikan di Sekolah Luar Biasa (SLB) dengan transportasi antar jemput mobil milik YPAC, dengan membayar sewa secara bulanan..
- Anak nomor 3 (perempuan) baru masuk semester III Fakultas Teknik Jurusan Arsitektur dan karena kakaknya telah menyelesaikan kuliahnya, maka transportasinya dengan menggunakan kendaraan umum, karena kebetulan dia tidak bisa naik sepeda motor atau mengemudikan mobil sendiri. Pada awalnya, dengan mempergunakan mobil Kijang tahun 1988 hasil pembelian lelang di Kantor Inspeksi BRI Yogyakarta, aku menggantikan tugas anak pertamaku. Yaitu antar/jemput anak ke 3 dan kemudian antar/jemput anak nomor, setelah mengajukan permintaan berhenti berlangganan dari mobil antar/jemput milik YPAC.
Berhubung uang pesangon yang aku terima pada saat mengikuti PDS lumayan besarnya, maka mobil kijang ini kemuadian aku jual dan ditambah dengan uang pesangon tersebut, dibelikan sebuah Izusu Panther tahun 1999. Dengan mobil inilah aku melaksanakan profesiku sebagai (pe) ternak teri, yaitu nganter anak pergi-pulang ke SLB untuk anakku yang nomor 2 dan ke Kampus Sugijapranata untuk anakku yang nomor 3. Dan juga nganter isteri pergi-pulang ke pasar untuk belanja kebutuhan dapur sehari-hari. Rasanya ada suatu kenikmatan tersendiri melaksanakan pekerjaan ini, karena selama puluhan tahun tugas tersebut dilaksanakan oleh orang lain, kecuali pada hari Sabtu, Minggu atau libur.
Ada beberapa pengalaman menarik, yang aku jumpai dalam menjalankan profesi baru ini, yaitu:
1. Pada suatu pagi aku ngantar isteri berbelanja ke sebuah pasar tradisional di kota Semarang. Sudah menjadi kebiasaanku aku hanya menunggu di dalam mobil, tidak menyertai isteriku ke dalam pasar. Tiba-tiba datang kearah mobilku, seorang Ibu (keturunan Tionghoa), sambil membawa piring berisi nasi opor di tangan kanan dan minuman di tangan kiri dan berucap: “Fendi, ini sarapan dulu, kan tadi belum makan ?” Aku sangat terkejut, aku tidak kenal dengan orang tersebut kok mau memberi aku sarapan ?” Tetapi ternyata si Ibu tadi tidak langsung mendekat ke mobilku, melainkan ke sebuah mobil yang ada di sampingku.Rupanya, mobil yang diparkir di sebelah mobilku itu, kebetulan nama sopirnya sama dengan namaku.
2.Di suatu Mall, isteriku menemani anakku yang nomor 3 yang akan membeli sesuatu kebutuhan dalam rangka menyelesaikan tugas di Fakultasnya, seperti biasa aku menunggu di dalam mobil. Kebetulan tempat parkir resmi sudah penuh dan aku parkir di pinggir jalan yang ada di sekitar Mall tersebut. Akupun bergabung ngobrol dengan sopir-sopir yang lain. Dan ketika aku melihat mobil keluar dari parkiran, aku masuk mobil dengan maksud mau menggeser mobilku untuk parkir di bekas tempat mobil tadi, agar tidak terlalu jauh dari Mall. Ternyata tukang parkirnya Tanya: “Apakah Boss sudah selesai belanja, Pak ?” Aku jawab: “Belum, aku hanya mau menggeser parkirnya ke sana !” Rupanya isteri dan anakku yang lagi belanja, dikira Boss-ku.
3.Kejadian yang sama, ketika pergi berbelanja ke sebuah toko “Bali” di Semarang. Setelah anak dan isteriku turun dan masuk toko, oleh tukang parkir aku disuruh nggeser kendaraan dan diminta agar mobilnya menghadap ke arah jalan. “Nanti kalau Boss selesai belanja, biar enak dan gampang keluarnya, Pak” , komentarnya.
4.Pada kesempatan lainnya, isteri dan anakku sedang belanja di Pasar Johar, Semarang. Karena capek menunggu, aku numpang duduk di bangku di tempat tukang parkir biasa istirahat, sambil ngobrol-ngobrol. “Bapak masih aktif bekerja ?” Tanya si tukang parkir. Aku jawab bahwa sudah pensiun. “Dulu bekerja di mana pak ?” tanyanya lagi. “Di Kantor BRI”, jawabku sambil menunjuk ke arah Kantor Cabang BRI Patimura yang kebetulan nampak dari kejauhan (walaupun aku tidak pernah bekerja di sana). “Sebagai apa ? Satpam ya ? sebuah pertanyaan yang langsung dijawab sendiri oleh si tukang parkir. Untuk tidak memperpanjang kata, aku hanya mengangguk saja dan tak lama kemudian aku pamit, karena isteri dan anakku sudah menunggu di dekat mobil.
Ketika isteri dan anakku aku ceritai kejadian tersebut di atas, mereka hanya tersenyum sambil berkomentar: “Salahnya sendiri, nggak mau ikut turun dan masuk toko, nggak seperti waktu pacaran dulu”. Iya juga ya. Tapi tak mengapalah, lumayan untuk tambah pengalaman.
Kini aku semakin menyadari, bahwa pangkat, jabatan atau apa saja yang pernah kita miliki adalah benar-benar merupaka titipan dari Allah Swt; dan ketika semuanya itu diambil kembali oleh pemiliknya, maka manusia tidak punya apa-apa lagi.
Ayo Main Judi Tembak Ikan Online di HP/Smartphone Kalian !
ReplyDeleteDapatkan Bonus New Member 25%
Whatsapp: +855-878-795-20
#VAZBET #TEMBAKIKAN #JOKER123 #JOKERGAMING #PRAGMATICSLOT #2019 #2018