
Oleh : Rulianti
Pensiunan Bank BRI tinggal di Depok - Jawa Barat
Terkejut bukan kepalang saat saya membaca tulisan Pak Samsu Udhi di WP edisi Desember 2010. Bahwa beliau saat ini mengidap sakit kanker rectum… Innalillahi…Sebenarnyalah pada saat ini, saya juga diberikan rahmat oleh Allah SWT dengan penyakit yang sama, hanya beda lokasinya dengan pak Samsu. Sejak bulan Agustus 2010, saya terkena penyakit kanker indung telur, tetapi sampai dengan bulan September saya belum tahu bahwa saya terkena sakit kanker. Karena di Depok, belum ketemu penyakitnya, padahal saya sudah enam kali ke dokter ahli penyakit dalam, dan dokter kandungan, semua masih ditutupi oleh Allah SWT. Sampai dengan saya tetirah (hijrah sementara) ke Batang menemui sahabat saya dokter senior di Batang, dr Ratna, sambil mencari tahu jenis penyakit yang saya derita selama dua bulan terakhir.
Teman saya sangat terkejut melihat kondisi saya, yang kurus (turun 10-11 kg), dan perut buncit seperti orang hamil 9 bulan. Saya mulai diperiksa oleh teman-teman dokter di Batang, dokter ahli penyakit dalam dan dokter kandungan, dan saya harus cek darah di Semarang, untuk indikator CA 125. Alhamdulillah, benar sekali dugaan dr Dicky SpOG di Batang, bahwa saya terkena kanker indung telur karena angka CA 125nya 385, artinya 11 kali angka rujukan yang seharusnya <35. Innalillahi….
Untuk mempercepat penanganan oleh dokter, saya dan suami memutuskan berobat di Semarang, RS Telogorejo. Alhamdulillah, segera dokter Myrza, SpOg,Onkol memutuskan untuk dioperasi tanggal 4 Oktober 2010 (saya masuk RS tgl 27 September, ketemu dokter tgl 29 September), dan diputuskan operasi, 4 Oktober, tentunya karena menurut dokter dari tanda-tandanya kanker saya sudah ada di stadium 4, kalaupun masih tiga, tiga yang paling akhir, alias empat awal.
Alhamdulillah, masa operasi dibarengi masa kritis setelah operasi telah lewat. Saat ini saya menunggu saat kemoterapi yang ke enam, dimana antara satu kemoterapi dengan kemoterapi berikutnya, berjangka tiga minggu sampai dengan satu bulan. Dengan perjuangan yang luar biasa, baik mental maupun fisik, Alhamdulillah saya bisa memasuki periode terakhir paket kemo. Insya Allah bulan Maret 2011 saya akan menjalani kemo ke enam. Mohon doanya.
Mengapa saya kuat?
Saya menjadi kuat antara lain karena doa dari keluarga, teman, sahabat-sahabat saya di seluruh Indonesia. Luarrr biasa sekali…, karena ternyata saya masih memiliki kekayaan keluarga, saudara, sahabat-sahabat yang sangat baik yang tiada hentinya mendoakan, baik datang secara fisik, maupun melalui sms, melaui email, tilpon, dan lain-lain, Alhamdulillah doa tersebut sampai saat ini sudah dijawab oleh NYA, karena sampai saat ini saya masih diberi tambahan umur. Mudah-mudahan manfaat Ya Allahku…..Untuk itu pada kesempatan ini, bertriliyun terimakasih saya
sampaikan kepada saudara-saudara, sahabat dan teman-teman saya yang sangat baik…terimakasih atas doanya. Di samping doa, tentunya selalu saya tanamkan dalam diri saya bahwa sakit itu paket hidup bagi manusia. Dan Allah SWT sudah membagi paket kanker kepada saya, di usia 57 tahun. Subahanalloh…
Berbeda dengan pak Samsu Udhi yang pengobatannya secara non medis, kalau saya menggunakan medis, ditambah herbal-herbalan. Kuncinya, kalau sakit itu berbiaya tinggi,untuk itu perlu pencegahan yang lebih intensip. Nah, disinilah pentingnya silaturahmi satu sama lain. Bisa berbagi pengalaman.
Bersyukur kepada Allah SWT, saya masih diberi kesempatan untuk bertobat, Alhamdulillah. Kepada pembaca WP, saya berharap dapatlah saling berbagi semangat diantara para purnakarya BRI di Yogya maupun di seluruh Indonesia, karena bisa menguatkan satu sama lain. Maklum, umur kita sudah tidak muda lagi, di rumah sudah pasti sering sendiri. Jadi…sudah sakit, kesepian lagi…Mari kita hidupkan semangat kebersamaan
lewat WP, SMS, ataupun sarana yang lain, karena waktu kita sudah pendek, sebentar lagi kita harus pulang. Kepada Pak Samsu Udhi di Jakarta yang sakit kanker, bu Farida Sakwadi di Yogya yang sakit stroke, semoga tetap semangat, karena dibalik kesulitan, Allah sudah menyediakan kemudahan Nya. Dan, mari kita menuliskan apa-apa yang kita rasakan, sehingga bisa menjadi warisan anak cucu kita, rujukan bagi yang menderita sakit yang sama. Alhamdulillah, saya sudah menulis buku pengalaman saya ini, tinggal mencari investor untuk penerbitannya. Mudah mudahan Allah SWT ridho….Aamiin Ya Robbal Aalamiin.
No comments:
Post a Comment